HARI HEPATITIS SEDUNIA 2023 “ONE LIFE, ONE LIVER”

HARI HEPATITIS SEDUNIA 2023 “ONE LIFE, ONE LIVER”

Memahami Hepatititis : Penyebab, Gejala, dan Pencegahan

 

Pendahuluan

Hari Hepatitis Sedunia ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) dan dirayakan setiap tahun pada tanggal 28 Juli. Hari Hepatitis Sedunia pertama kali diselenggarakan pada tanggal 28 Juli 2011. Tanggal tersebut dipilih untuk menandai hari ulang tahun ilmuwan pemenang hadiah Nobel, Dr. Baruch Blumberg, yang menemukan virus hepatitis B (HBV) dan mengembangkan vaksin hepatitis B yang pertama.

Tujuan utama Hari Hepatitis Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran tentang virus hepatitis, termasuk hepatitis B dan hepatitis C, serta dampak infeksi ini terhadap kesehatan global. Hari ini bertujuan untuk mempromosikan edukasi mengenai pencegahan, pengujian, dan pengobatan, serta mengadvokasi peningkatan akses ke layanan hepatitis di seluruh dunia.

Selama bertahun-tahun, Hari Hepatitis Sedunia telah ditandai dengan berbagai acara, kampanye, dan inisiatif yang diselenggarakan oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, tenaga kesehatan, dan komunitas untuk memerangi penyebaran hepatitis dan mengurangi beban masyarakat.

Untuk tahun ini, WHO mengusung tema Hari Hepatitis Sedunia 2023 dengan slogan “One Life, One Liver” yang artinya “Satu Kehidupan, Satu Hati”. Tema ini mengajak masyarakat agar lebih waspada terhadap hepatitis karena penyakit ini dapat menghancurkan satu nyawa dan satu hati yang dimiliki setiap manusia.

Hepatitis adalah penyakit yang tersebar luas dan berpotensi mengancam jiwa yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hepatitis ditandai dengan peradangan hati dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk infeksi virus, konsumsi alkohol, dan obat-obatan tertentu. Pada artikel ini, kita akan membahas berbagai jenis hepatitis, penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan penting untuk melindungi diri dari penyakit hati yang serius ini.

 

Jenis-jenis Hepatitis:

Ada beberapa jenis hepatitis, tetapi yang paling umum adalah hepatitis A, B, C, D, dan E. Setiap jenis disebabkan oleh virus yang berbeda dan memiliki metode penularan serta akibat yang berbeda pula.

 

  1. Hepatitis A (HAV): HAV biasanya ditularkan melalui makanan dan air yang terkontaminasi atau kontak dekat dengan orang yang terinfeksi. Gejala hepatitis A sering kali meliputi kelelahan, mual, sakit perut, dan penyakit kuning. Untungnya, sebagian besar penderita hepatitis A dapat sembuh sepenuhnya tanpa konsekuensi jangka panjang.
  2. Hepatitis B (HBV): HBV menyebar melalui darah, cairan tubuh, dan kontak seksual tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi. Infeksi HBV kronis dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah dan meningkatkan risiko kanker hati. Gejala hepatitis B dapat berupa kelelahan, penyakit kuning, nyeri sendi, dan kehilangan nafsu makan.
  3. Hepatitis C (HCV): HCV terutama ditularkan melalui paparan darah yang terinfeksi, umumnya melalui penggunaan jarum suntik bersama di antara pengguna narkoba suntik. Ini adalah penyebab utama penyakit hati kronis dan dapat menyebabkan sirosis dan kanker hati. Hepatitis C sering kali menunjukkan gejala ringan atau tanpa gejala pada tahap awal, menjadikannya kondisi yang diam dan berbahaya.
  4. Hepatitis D (HDV): HDV adalah bentuk hepatitis yang jarang namun parah yang hanya terjadi pada individu yang sudah terinfeksi hepatitis B. HDV biasanya menyebar melalui rute penularan yang sama dengan HBV. Kombinasi infeksi HDV dan HBV dapat mengakibatkan kerusakan hati yang lebih parah.
  5. Hepatitis E (HEV): HEV terutama ditularkan melalui air yang terkontaminasi di daerah dengan sanitasi yang buruk. Gejala hepatitis E mirip dengan gejala hepatitis A, dan kebanyakan orang sembuh tanpa komplikasi jangka panjang. Namun, wanita hamil yang terinfeksi HEV memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami kondisi yang lebih parah.

 

Penyebab dan Faktor Risiko:

Selain infeksi virus, hepatitis juga dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol yang berlebihan, racun, obat-obatan tertentu, kondisi autoimun, dan penyakit metabolik. Setiap jenis hepatitis memiliki faktor risiko yang spesifik, dan beberapa orang mungkin lebih rentan tertular virus berdasarkan gaya hidup, pekerjaan, atau riwayat perjalanan.

 

Gejala:

Gejala hepatitis dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan stadium infeksi. Tanda-tanda yang umum termasuk kelelahan, penyakit kuning (menguningnya kulit dan mata), urin berwarna gelap, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan gejala mirip flu. Dalam beberapa kasus, hepatitis dapat muncul dengan gejala ringan atau tanpa gejala, sehingga sulit untuk dideteksi secara dini.

 

Pencegahan:

Mencegah hepatitis dimulai dengan edukasi dan kesadaran. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan yang penting:

 

  1. Vaksinasi: Vaksin tersedia untuk hepatitis A dan B. Memvaksinasi individu yang berisiko, petugas kesehatan, dan pelancong ke daerah endemis dapat secara signifikan mengurangi penyebaran virus ini.
  2. Mempraktikkan Kebersihan yang Aman: Mencuci tangan dengan benar, mengonsumsi air minum yang aman, dan menjaga praktik sanitasi yang baik dapat mencegah penularan hepatitis A dan E.
  3. Praktik Seks yang Aman: Menggunakan kondom saat berhubungan seksual dapat melindungi diri dari hepatitis B dan C, yang dapat ditularkan melalui kontak seksual.
  4. Hindari Berbagi Jarum: Pengguna narkoba suntik harus menggunakan jarum suntik yang steril dan menghindari penggunaan peralatan secara bergantian untuk mencegah penyebaran hepatitis B, C, dan D.
  5. Skrining dan Pengobatan: Skrining hepatitis B dan C secara teratur dapat membantu mengidentifikasi infeksi secara dini dan memfasilitasi pengobatan yang tepat waktu, sehingga mengurangi risiko penyakit hati kronis.

 

Kesimpulan:

Hepatitis masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, tetapi dengan peningkatan kesadaran dan tindakan pencegahan, kita dapat bekerja untuk mengurangi dampaknya. Pemeriksaan rutin, vaksinasi, praktik kebersihan yang aman, dan seks yang aman dapat sangat membantu dalam melindungi diri kita sendiri dan komunitas kita dari penyakit hati yang berpotensi mengancam jiwa ini. Ingatlah, deteksi dini dan intervensi memainkan peran penting dalam meningkatkan hasil bagi individu yang terkena hepatitis.